![]() |
BULETIN
An-naba’
|
|
AN – NABA’
|
Media Dak’wah, Komunikasi Dan Informasi
MTs
Muhammadiyah Tumpuk
|
EDISI 2 : AGUSTUS 2013
TERBIT TIAP BULAN SEKALI
Mencoba Untuk Memotivasi Kaum Muda
Marilah kita sejenak
merenung, oh ternyata bangsa ini bangsa yang memprihatinkan! Bayangkan kelaparan
dan kemiskinan berada dimana-mana, padahal Negara ini bangsa yang dikenal
memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, penjarahan alam terjadi dimana-mana,
polusi udara, banjir, kerusakan laut, kebakaran hutan, bukan hanya itu saja
masalah korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh sebagian orang
terutama aparatur pemerintah cukup tinggi dan cukup memprihatinkan. Kemanakah
nilai-nilai pancasila yang selama ini menjadi dasar atau ideologi Negara ini?
Semua permasalahan di atas
hendaklah sebagai generasi muda atau penerus bangsa diharapkan mampu untuk
memberikan pemecahan solusi terhadap permasalahan yang ada di bangsa ini dengan
berpedoman pada pancasila dan peraturan perundang-undangan. Dengan semangat
proklamasi yang ke-68 ini mari kita sama-sama mengikuti jejak para pahlawan
untuk melindungi bangsa ini dengan cara menjaga dan merawatnya dengan baik.
(Yoga Deris P, KLs IX)
#Silahkan
kirimkan karya kalian dalam Buletin An-Naba, Kami Tunggu Ya. . . .!!!
SEKILAS TENTANG LAGU INDONESIA RAYA
Lagu kebangsaan
mengekspresikan rasa nasionalisme, dan kesatuan, dan lain-lain. Lagu kebangsaan
selalu dinyanyikan pada acara resmi kenegaraan atau kegiatan lain yang membawa
nama Negara. Lagu Indonesia raya
diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.
Wage Rudolf Supratman dilahirkan
di Jakarta pada tanggal 9 maret 1903. Jiwa seni menghantarkannya untuk mengubah
lagu dengan tujuan mempesatukan bangsa Indonesia. Lagu Indonesia raya digubah
tahun 1924, dan sudah sering dinyanyikan pandu (pramuka) pada tanggal 28
oktober 1928, bersama-sama dengan sumpah pemuda, lagu ini dikumandangkan di depan
konggres pemuda Indonesia II. Supratman menjalani pendidikan sekolah dasar di
Jakarta dan dilanjutkan ke normal school ujung pandang. Setelah lulus, beliau
mengajar disana dan pindah ke perusahaan dagang. Jiwa senimannya membuat pindah
ke bandung, kemudian ke Jakarta dan bekerja sebagai wartawan.
Ketika berkecimpung dalam
dunia pers, beliau sempat membuat karangan yang berjudul perawan desa. Karangan
ini penuh dengan kecaman atas sikap dan perilaku penjajah belanda sehingga buku
ini dilarang beredar. Akhirnya, sebuah tulisan di majalah timbul menentang jiwa
seninya untuk menciptakan lagu kebanggsaan seperti kebiasaan seniman, supratman
tidak menghiraukan penyakitnya. Beliau meninggal karena sakit pada tanggal 17
agustus 1938 di Surabaya. Atas pengabdian dan jasanya, beliau di anugrahi
bintang mahaputra utama, beliau diangkat juga menjadi pahlawan penggerak
nasional dengan surat keputusan presiden RI no.016./TK/1971, tanggal 28 Mei
1971. Lagu Indonesia raya dijadikan sebagai lagu kebangsaan yang melambangkan
persatuan bangsa setelah Indonesia merdeka.
[1]
Tim Penyusun, Ensiklopedia
Anak Nasional JIlid 6,(Bogor: Delta Pamungkas, 2011), hal 107.
[2]
Tim Penyusun, Ensiklopedia
Anak Nasional JIlid 9,(Bogor: Delta Pamungkas, 2011), hal 1.
Info seputar Kota Pacitan ada disini Pacitan News Flash
Tidak ada komentar:
Posting Komentar