*** SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI MTs MUHAMMADIYAH TUMPUK ***

Selasa, 02 September 2014

BULETIN AN-NABA' EDISI BULAN AGUSTUS 2014..... MTs MU-TU






BULETIN
An-naba’
AN – NABA’
Media Dak’wah, Komunikasi Dan Informasi
 MTs Muhammadiyah Tumpuk

EDISI 2 : AGUSTUS 2013                          
TERBIT TIAP BULAN SEKALI
Mencoba Untuk Memotivasi Kaum Muda
Marilah kita sejenak merenung, oh ternyata bangsa ini bangsa yang memprihatinkan! Bayangkan kelaparan dan kemiskinan berada dimana-mana, padahal Negara ini bangsa yang dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, penjarahan alam terjadi dimana-mana, polusi udara, banjir, kerusakan laut, kebakaran hutan, bukan hanya itu saja masalah korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh sebagian orang terutama aparatur pemerintah cukup tinggi dan cukup memprihatinkan. Kemanakah nilai-nilai pancasila yang selama ini menjadi dasar atau ideologi Negara ini?
Semua permasalahan di atas hendaklah sebagai generasi muda atau penerus bangsa diharapkan mampu untuk memberikan pemecahan solusi terhadap permasalahan yang ada di bangsa ini dengan berpedoman pada pancasila dan peraturan perundang-undangan. Dengan semangat proklamasi yang ke-68 ini mari kita sama-sama mengikuti jejak para pahlawan untuk melindungi bangsa ini dengan cara menjaga dan merawatnya dengan baik. (Yoga Deris P, KLs IX)

#Silahkan kirimkan karya kalian dalam Buletin An-Naba, Kami Tunggu Ya. . . .!!!




SEKILAS TENTANG LAGU INDONESIA RAYA


Lagu kebangsaan mengekspresikan rasa nasionalisme, dan kesatuan, dan lain-lain. Lagu kebangsaan selalu dinyanyikan pada acara resmi kenegaraan atau kegiatan lain yang membawa nama Negara.  Lagu Indonesia raya diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.
Wage Rudolf Supratman dilahirkan di Jakarta pada tanggal 9 maret 1903. Jiwa seni menghantarkannya untuk mengubah lagu dengan tujuan mempesatukan bangsa Indonesia. Lagu Indonesia raya digubah tahun 1924, dan sudah sering dinyanyikan pandu (pramuka) pada tanggal 28 oktober 1928, bersama-sama dengan sumpah pemuda, lagu ini dikumandangkan di depan konggres pemuda Indonesia II. Supratman menjalani pendidikan sekolah dasar di Jakarta dan dilanjutkan ke normal school ujung pandang. Setelah lulus, beliau mengajar disana dan pindah ke perusahaan dagang. Jiwa senimannya membuat pindah ke bandung, kemudian ke Jakarta dan bekerja sebagai wartawan.
Ketika berkecimpung dalam dunia pers, beliau sempat membuat karangan yang berjudul perawan desa. Karangan ini penuh dengan kecaman atas sikap dan perilaku penjajah belanda sehingga buku ini dilarang beredar. Akhirnya, sebuah tulisan di majalah timbul menentang jiwa seninya untuk menciptakan lagu kebanggsaan seperti kebiasaan seniman, supratman tidak menghiraukan penyakitnya. Beliau meninggal karena sakit pada tanggal 17 agustus 1938 di Surabaya. Atas pengabdian dan jasanya, beliau di anugrahi bintang mahaputra utama, beliau diangkat juga menjadi pahlawan penggerak nasional dengan surat keputusan presiden RI no.016./TK/1971, tanggal 28 Mei 1971. Lagu Indonesia raya dijadikan sebagai lagu kebangsaan yang melambangkan persatuan bangsa setelah Indonesia merdeka. 



[1] Tim Penyusun, Ensiklopedia Anak Nasional JIlid 6,(Bogor: Delta Pamungkas, 2011), hal 107.
[2] Tim Penyusun, Ensiklopedia Anak Nasional JIlid 9,(Bogor: Delta Pamungkas, 2011), hal 1.

Info seputar Kota Pacitan ada disini Pacitan News Flash

Tidak ada komentar:

Posting Komentar